Pengertian penduduk secara umum yaitu orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan dan saling berinteraksi satu sama lain.
v Bagaimana keadaan penduduk di Dunia secara umum?
Sebuah negara dikatakan maju ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Jumlah penduduk yang besar akan bermanfaat jika kualitasnya tinggi. Kualitas yang tinggi tersebut akan berguna bagi bangsa dan negaranya.
Setiap hari penduduk di dunia mengalami peningkatan dan pengurangan sesuai dengan kelahiran dan kematian suatu negara.Semakin banyak jumlah kelahiran penduduk di dunia, semakin banyak juga kematian penduduk di dunia.
v Berapa Jumlah Penduduk di Dunia Secara Statistik?
Jumlah penduduk dunia pada tanggal 1 Juli 2015 diperkirakan sebesar 7.324.782.255 jiwa atau bertambah 1,1182% dari tahun sebelumnya yang diperkirakan sebesar 7.243.784.121 jiwa.
Data ini berdasarkan hasil laporan dari Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang prospek penduduk dunia yang memperkirakan jumlah penduduk dunia dengan metode medium fertility mengingat adalah tidak mungkin menghitung penduduk dunia secara tepat dalam suatu periode tertentu.
Benua Asia menjadi benua dengan penduduk terbanyak, sedangkan benua Australia dan Oseania menadi benua dengan penduduk tersedikit.
Tabel Persebaran Penduduk di Dunia
Berdasarkan Benua dan Wilayah
No
|
Benua dan Wilayah
|
Jumlah Penduduk
|
%
|
1
|
Asia
|
4,384,844,097
|
59.86%
|
2
|
Afrika
|
1,166,239,306
|
15.92%
|
3
|
Eropa
|
743,122,816
|
10.15%
|
4
|
Amerika Selatan dan Karibia
|
630,088,917
|
8.60%
|
5
|
Amerika Utara
|
361,127,819
|
4.93%
|
6
|
Australia dan Oseania
|
39,359,270
|
0.54%
|
Total
|
7,324,782,225
|
100.00%
|
v Bagaimana Perbandingan Jumlah Penduduk Indonesia dengan Negara Jepang?
Grafik Tingkat Pertumbuhan Penduduk Indonesia dan Jepang
Jepang yang merupakan negara ke-10 yang memiliki jumlah penduduk terbesar sedunia. Berdasarkan grafik tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia lebih banyak daripada negara Jepang. Meskipun kedua negara tersebut tingkat kependudukan setiap tahun tidak tetap, tetapi Indonesia dan Jepang termasuk negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar sedunia. perbedaan tingkat kependudukan kedua negara tersebut bisa dipicu oleh beberapa faktor, yaitu kelahiran, kematian,dan migrasi.
Jumlah wilayah Daratan Jepang yang di dominasi oleh pegunungan seluas hampir 70% dari total luas wilayah negara Jepang, hingga menyisakan hanya 30% wilayah dataran yang digunakan sebagai kawasan hunian, sehingga Jepang mempunyai kota besar yang padat penduduk.
Saat ini Jepang juga tengah mengalami krisis demografi (kependudukan). Hal ini tercermin dari sejumlah indikator kependudukan negara tersebut. Menurut data Biro Statistik Jepang, pada 2012, angka kelahiran kasar (CBR) di negeri Sakura hanya sebanyak 8,39 kelahiran per 1.000 penduduk. Sementara itu, angka kelahiran total (TFR) hanya 1,39 atau satu anak per wanita. Karena itu, tidak mengherankan bila jumlah penduduk Jepang tumbuh negatif, yakni sebesar -0,077 persen per tahun. Itu artinya, jumlah penduduk Jepang terus berkurang dari tahun ke tahun. penyebab sangat rendahnya angka kelahiran di Jepang, sehingga berakibat pada pertumbuhan penduduk yang negatif adalah keengganan untuk memiliki anak pada sebagian besar wanita Jepang.
Perbandingan
tingkat penduduk negara Jepang dengan Indonesia ± sebesar 1% pada akhir
tahun 2015. Grafik kependudukan di negara Jepang pada tahun 1960-1975 mengalami
peningkatan dan penurunan penduduk yang sangat tajam. Sedangkan 1976-2015
tingkat penduduk mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak begitu
tajam.
Di Indonesia tingkat
kenaikan dan penurunan tidak begitu drastis hanya saja mencapai 0,5% - 1%
setiap tahunnya. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan pemerintah menganjurkan
rakyat Indonesia untuk mengikuti program Keluarga Berencana(KB) untuk
meminimalisir kepadatan penduduk yang ada di Indonesia. Tetapi beberapa wilayah
di Indonesia tidak melaksanakan program KB tersebut dan membuat laju
pertumbuhan penduduk semakin besar, seperti di daerah Nusa Tenggara,
Maluku dan Kepulauan Riau.
v Apa Akibat yang ditimbulkan Jika Penduduk Usia Relatif > Usia 50+ Tahun?
Piramida Penduduk Indonesia Tahun 2015
Berdasarkan piramida penduduk Indonesia pada tahun 2015,
jumlah penduduk relatif ialah penduduk yang berusia 0-49 tahun. Sedangkan
penduduk lansia yang terdapat pada piramida ialah penduduk yang berusia 50-75+.
Berarti, hal tersebut disebut dengan struktur penduduk muda karena penduduk
relatif terdapat di penduduk yang berusia muda.
Struktur penduduk muda
lebih banyak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Pada negara
berkembang, laju pertumbuhan penduduk belum sepenuhnya ditekankan terhadap
angka kelahiran penduduk. Maka tingkat kelahiran penduduk lebih tinggi daripada
tingkat kematian.
Akibat yang dihadapi
terhadap penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua ialah:
1. Kebutuhan relatif besar, seperti kebutuhan sandang,
pangan, papan maupun pendidikan
2. Golongan penduduk yang belum produktif seperti usia
<15 tahun
3. Meningkatkan angkatan kerja, tetapi tidak sebanding
dengan jumlah lapangan pekerjaan
4. Kepadatan penduduk di suatu daerah, karena usia
muda lebih banyak bermigrasi ke suatu tempat
5. Meningkatnya kriminalitas
6. Banyaknya pengangguran
v Apa yang Terjadi dengan Penduduk Usia 50+ Pada 10 Tahun Mendatang?
Salah satu dinamika penduduk yang menuntut perhatian sangat serius dari negara adalah perubahan komposisi penduduk, utamanya perubahan penduduk lanjut usia, baik dari jumlah absolut, maupun relatif. Hal tersebut terkait dengan implikasi baik ekonomi sosial maupun kesehatan lansia.
Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk
yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia termasuk dalam kategori
penduduk rentan dilihat dari kemunduran dari segi fisik, psikologis, sosial,
eknomi dan kesehatan sehingga mereka terlindung oleh jaminan sosial. Hal ini
tertulis dalam UU No. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial yang diberikan
dalam bentuk asuransi kesejahteraan sosial dan bantuan langsung berkelanjutan.
Penduduk Lansia (usia 60 +) di seluruh dunia diproyeksi akan
tumbuh dengan sangat cepat bahkan tercepat dibanding kelompok usia
lainnya. Diperkirakan mulai tahun 2010 yang lalu telah terjadi ledakan jumlah
penduduk lanjut usia. Hasil prediksi menunjukkan bahwa persentase penduduk
lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan
menjadi 11,34 persen pada tahun 2020.
Perubahan jumlah penduduk lansia perlu direspon secara tepat
karena jika tidak, maka akan menimbulkan persoalan yang sangat serius. Hal
tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa penduduk lansia memiliki pengaruh
besar dalam permbangunan sosial ekonomi suatu Negara.
Disamping itu lansia memilki hak baik hak politik, sosial
maupun ekonomi yang harus dipenuhi. Hal ini nampaknya belum sepenuhnya direspon
oleh pemerintah secara baik. Oleh karenanya diperlukan suatu rumusan kebijakan
mengenai lansia yang mampu merespon kondisi yang ada. Dalam rangka itulah,
pemerintah membentuk Komisi Nasional Lanjut Usia yang disahkan berdasarkan
Kepres No. 52 tahun 2004 yang memiliki tugas tuntuk mengkoordinasi segala upaya
peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar